Air yang kuminum membuat tenggorokanku kering galonnya dari apotek di pojokan. Lidah arsenik kering ini bisa kau coba ingin ku arahkan ujung jarimu untuk membelah bibirku. Tapi bahkan membayangkan bertemu dengan kulitmu seperti dulu racun itu dicerna secara terbalik dan berjalan ke mataku hingga garam pipiku. Jadi aku tak pernah melakukannya perasaan perpaduan. Tangisan menguapkan gas mematikan dalam hidungmu membuatmu semakin menjauhi. Aku akan minum galon darah pendeta supaya suci selamanya sesuai keinginanmu karena manusia kencing darah. Semua ayat hafal agar tahu harus berkata apa kepada mu tapi perutku menggembung meledak mentah. Ada sedikit usus besar melingkari lehermu giliran menangis bidadari. Tidak punya bulu syal tetapi semoga sisa-sisa tetap menghangatkan mu.